June 17, 2010

LUMBUNG GOLKAR

Sulawesi selatan disebut sebagai lumbung golkar, karena di wilayah inilah Golkar sering panen raya suara. Sesuai hitungan persentase nasional, Sulawesi Selatan menjadi penyumbang suara terbanyak, sehingga Ir. Akbar Tandjung ketika menjabat Ketua Umum DPP Partai Golkar di masa awal reformasi, menggelari Sulawesi Selatan sebagai "Lumbung Golkar".
Terjadi juga pada Pemilu 1999, Partai Golkar kembali menjadi single majority sebagaimana pada masa-masa era Orde Baru, dan meski tetap menjadi pemenang mutlak pada Pemilu 2004, tetapi posisinya tidak lagi menjadi single majority. 
Tampilnya golkar menjadi singgle majority, menurut buku karena Partai Golkar tampil menterjemahkan Paradigma Baru-nya sebagai "Golkar Baru" dan mengaktualkan identitasnya sebagai Kebangsaan dengan paham nasionalis melalui jargon "Bersatu untuk Maju". Meski jadi musuh bersama (common enemy), tetapi tetap saja membuktikan kedigjayaannya  

Buku ini coba menampilkan 16 topik senarai gagasan dalam bentuk tulisan yang kritis dari berbagai latar: Akademisi: Prof. DR. Darmawan Mas'ud Rahman, Prof. DR. H. Mansyur Ramly dan Prof. DR. Azhar Arsyad. Pengamat Sosial Politik: Katzar Bailusy, MA., DR. Qasim Mathar dan DR. Faisal Abdullah. Aktivis Ornop: Notrida Mandica, Phd., DR. Aswanto, Drs. Ambo Tang. Kader Internal Golkar: Rahman Arge, Abd. Majid Sallatu, DR. Mukhlis Sufri, dan Yagkin Padjalangi. Prolog: Marwah Daud Ibrahim. Epilog: Taslim Arifin.
Data buku
JUDUL: Lumbung Golkar
PENULIS: Mansyur Ramli, Azhar Arsyad, Darmawan M. Rahman, dkk.
PROLOG: Marwah Daud Ibrahim
Epilog: Taslim Arifin
PENYUNTING: Armin Mustamin Toputiri
PENERBIT: toACCAe Publishing
CETAKAN: Desember 2004
TEBAL: 162 + xliv halaman
Akses berita :