May 3, 2021

The History of Madura

Kini diunggah sebuah buku dengan Judul The History of Madura, buku ini lumayan tebal sekitar 200 halaman. Dalam buku ini dibentangkan sebuah sejarah Madura yang digarap secara kontemporer oleh Samsul Maarif. Sepintas melihat nama penulis pasti kita akan menyangka penlis ini berasal dari Pulau Garam, ternyata dugaan itu salah nyatanya. Samsul Maarief adalah seorang-orang yang dilahirkan di Purbowangi Kebumen Jawa Tengah. Penulis ini menyukai sejarah sehingga menguatkan kempuannya untuk mengungkap berbagai hal tentang sejarah. Dari buku ini juga diketahui bahwa sang penulis sangat gemar membaca sejarah Putra Sang Fajar (Bung Karno).


 


Kembali datang

Sudah bertahun-tahun tak pernag dikunjungi, alasnya tentu banyak, yang prima adalah karena harus mempimpin perguruan tinggi di Surabaya, sehinga sulit membagi waktu. Kini setelah lepas kembali membuka lagi lembaran di Blog yang saya beri nama Golkaria, Maduraria.


January 6, 2021

MEMBUKA KOLEKSIKU COASTER

November 12, 2020

PAK JOKO WI JUMATAN DALAM KARTU POS

May 15, 2018

KARTU LUCU ALAPOLA - ALA MADURA

https://www.slideshare.net/KafeBukuPakAw/kartu-lucu-ala-madura-djoko-aw
Sudah lama absen di blog ini, tapi sekarang bangkit lagi. wah memang lama banget. Kadang yang membuka laman blog ini sering kecewa karena yang terbentang tak pernah baru alias usang. Kini muncul untuk tampilkan pernik pernik Ala Madura dan kadang tentang Golkaria. Memang blog ini untuk sebar luaskan info tentang ketertarikan saya terhadap Pulau Garam sekaligus perpustakaan saya di alam maya. Nah kini yang saya unggah adalah KARTU ALAPOLA. Sebuah kartu karya kreatif anak muda Madura, yang kebetulan kuliah di ITS, lalu melangkah cerdas membuat T-Shirt, KeyChain, Pin dan macam, macam sensasi madura di kemas dengan gaya "Priyayi". Pokoknya top markotop. Kalau Ingin tahu koleksi kartu itu Klik saja gambar di atas

August 3, 2013

SOSOK MOCH SAID DI TENGAH PERGULATAN POLITIK JATIM

Tentu buku ini wajib di baca oleh kawan-kawan yang menggeluti politik di Jawa Timur, utamanya para aktivis Partai Golongan Karya. Tentu siapa saja yang bersentuhan politik ingat dengan tokoh ini. Moch Said adalah sosok tentara yang sangat piawai di dunia politik, hingga saat ini masih melegenda ditelinga para politikus. Saad adalah tokoh fenomenal polilitik, dari seorang tentara perpangkat Letnan Kolonel, namun memiliki karisma yang luar biasa. Andaikan dapat diibaratkan Jawa Timur adalah rumah, maka Moch Said adalah Stop kontak aliran listrik yang bisa menyalakan sekaligus memadamkannya. Tangan dinginnya mampu merangkul semua elemen kekuatan politik, bahkan para aktivis mahasiswa di Jatim sangat dekat dengannya. 
          Kendati kini telah tiada, namun uraikan pikiran dan nilai bijaknya patut untuk dijadikan tumpuan dalam menggerakkan dunia politik yang penuh dengan kesantunan. Golkar pernah berjaya dijamannya karena tangan dingin Moch Said, bahkan rumah kediamanya bagaikan pendopo politik, sampai akhirnya Tjuk K Sukiadi, memberikan julukan sebagai Sunan Progo (Karena rumah beliau di jalan Progo Surabaya).
....."Pernah menipu Bung Karno",...dalam buku ini, sebagaimana yang ditulis Dahlan Iskan, Pak Said pernah "menipu Bung Karno", cerita itu bermula ketika Bung Karno dan Rombongan Ratu Serikit dari Thailand harus mendarat darurat di Bandar Udara Morokrembangan, karena lapangan terbang di Denpasar yang akan didarati ada masalah, maka rombogan memutuskan mendarat darurat di Morokrembangan. Pak Said yang berkepentingan dengan keamanan Surabaya, mengambil inisiatif pengaman, dan bersama Gubenur Wijono mempersiapkan segelanya. Karena sifatnya darurat dan sangat mendadak, akibatnya persiapan jadi kalang kabut. Termasuk penyiapan peneriamaan tamu di kediaman Gubernur Grahadi yang belum siap. Dengan cerdiknya Moch Said mendekati Bung Karno untuk diajak siasat untuk tidak segera memasuki Gedung Grahadi yang belum siap. Disepakati  para robongan diajak nonton film di gedung Maxim, namun persoalannya adalah "kutu busuk", yang merajalela disudut-sudut bangku gedung film itu. Pak Said kembali beraksi untuk memborong koran yang ada di Surabaya untuik dikadikan cover kursi, agar para penonton tidak disergap kutu busuk,.....demikian sebagian yang diceritakan Dahlan Iskan. 
Tulisan di buku ini antara lain.
  • Ngemong, Nganti dan Momong (Wahono)
  • Sesekali Ia NAmpak Sebagai Biksu (Agil Ali)
  • Pak Said Sang ResI (Ahadin Mintaroem)
  • Sangat Menaruh Perhatian Pada Generasi Muda (Akbar Tanjung)
  • Pak Said Dalam Kilas Balik Perjalanan Saya (Anton Priyatno)
  • Tak Suka Memberi Petuah (Bahrawi Wongsokusumo)
  • Pak Said, Dirangkul dan Merangkul ( Bagong Kusudiardja)
  • Tidak Suka Menjilat dan Tak Mau Dijilat (Dahlan Iskan)
  • "Bagus"(Bapak, Guru, Sahabat) (Hasan Fath)
  • Sulit Memberi Saran "Tidak" (Hartono)
  • Kunci dipegang (Indra Prajitno)
  • Kepemimpinannya "Garis Keras" (Ismu Handoko)
  • Daya Ingatnya Kuat (Marsetyo DonoSeputro)
  • Sangat Membutuhkan Peran Ulama (Misbach)
  • Sangat Berdidikasi dan Cinta Pada Tugas (Moch Noer)
  • Said Berwajah Ganda (Pitut Soeharto)
  • Saudara Moch Said yang Saya Kenal (Roeslan Abdulgani)
  • Mampu Bertahan Di Antara Batu-Batu Karang (Saleh Aldjufri)
  • Autodidak Yang Berhasil (Sam Soeharto)
  • Tentang Makan Banyak Orang Tertipu (Soekisno)
  • Moch Said Dalam Perspektif Bangsa Pejuang (soelarso)
  • Pola Kepempimpinan Jawa (Sonny Baksono)
  • Pekerja Keras Yang Mat Teliti (Soerjono)
  • Sangkar Burung Menjadi Wilwatikta (Soetojo)
  • Gajah Mada Jawa Timur Kontemporer (Tjuk K. Sukiadi)
  • Said Progo, The King Maker (Toety Azis)
  • Lobies Ulung (Trimaryono)
  • One Man Management (Tubagus Mochtar Atmadja)
  • SOS (wiwek Hidayat
KOMENTAR SINGKAT:
  • Ny. Hernani Harustiati
  • Latief Pudjosakti
  • Ny.H. Mamooh Suryaningprang
  • H.M. Ridwan Hyasam
  • Sihabuddin 
  •  
DATA BUKU:
JUDUL: Sosok Moch Said, Di Tenhag Pergulatan Politik Jatim
TIM PENYUSUN : Ali Salim, Bambang Hariawan, Priono Soebardan
PENERBIT : Ma MEDia 1993
HALAMAN : xiii +m 217 : 21 Cm


July 26, 2013

BUNG KARNO ITU GOLKAR LHO?

Buku ini tergolong baru, dan saat ini nongkrong di Gramedia Basuki Rakhmat Surabaya. Rasanya memilki buku ini wajib bagi pengurus Partai Golkar, agar lebih paham jati diri GOLKAR itu. Kalau dari sisnya cukup obyektif, penulisnya orang asing (Australia)- David Reeve. Pada era delapan puluhan juga pernah seorang berkebangsaan Selandia Baru (J. Bellieu) menulis tentang Golkar. Memang buku ini harganya termasuk lumayan Rp. 200.000, dengan ketebalan 420 halaman. Kita sangat tergugah untuk lebih paham, apalagi sang penulis berdiam di Republik ini hampar setengah abad (44 tahun). Dan sang penulis lama mengabdikan diri diduani pendidikan, pernah mengajar di Universityas Indonesia, Universitas Gajah Mada, Universitas Muhammadiyah Malang, dan Universitas Senata Dharma. Oleh karenanya Grounded Researchnya tak perlu diragukan.
BUNGKARNO ITU GOLKAR.
Dari sampul belakang dapat diketahui bahwa asal usul GOLKAR adalah gagasan integralistik buah pemikiran Sukarno, Soepomo dan Ki Hajar Dewantara, yang menjadi sumber ilham dan pembentuk organisasi-organisasi Golongan. Tapi kemunculan GOLKAR masih harus menunggu sampai sistem partai didiskriditkan pada pertengahan 1950-an. Di Sinilah GOLKAR naik kepanggung politik mengikuti gagasan Sukarno mengubur parta--partai. Soekarno mendorong menggantikan partai-partai dengan GOLKAR yang saat itu disebut golongan fungsionil dan pada 1959 di-Sanskertakan menjagi Golongan Karya serta diambilalih Angkatan Darat, Namun sejka 1959 itu pula gagasan Golkar berbalik menjadi senjata anti PKI juga anti Sukarno ,.........................
Pokoknya.
Buku ini mengantarkan dengan cepat pengenalan dan pemahaman GOLKAR, bahkan sejarahnya yang masih gelap atau malah dilupakan (kalau tidak bisa disebut digelapkan) juga diingkari
DATA BUKU
PENULIS:  David Reeve
JUDUL ASLI: Golkar Of Indoensia: An Alternative to the Party System. Singapore Oxford University Press, 1985
PENERJEMAH: Gatot Triwira
PENERBIT: Komunitas Bambu. Jalan. Pala no 48, Beji Timur, Depok 16422
ISBN: 978-602--9402-30-8
TAHUN TERBIT: 2013