Golkar pernah di banting-banting, ternyata adigium martabak benar adanya. Martabak itu warnanya kuning, kendati dibanding-banting bukan terguling namun semakin semakin membesar dan menguning”
Itulah sedikitnya yang tergambarkan dalam buku, hasil endusan empiri mantan petinggi Golkar Bung Akbar Tanjung. Sebuah tradisi yang luar biasa terjadi di partai ini, hampir setiap otrang yang menjadi nahkoda partai selalu melahirkan buku. Tentunya hal ini perlu untuk dibudayakan, karena buku akan mendokumentasi sejarah serta menularkan strategi organisasi yang dianggap memadahi. Warga Partai tentunya harus memahami, karena hanya dengan menuliskan pengalaman akan memberikan bahan bacaan ketika keputusan akan dijalankan. Blog ini mencoba membagi setelah mengintip web [bookstore- maaf saya mencuil dari web ini]. Buku ini sebenarnya adalah desertasi Bang Akbar, dan dipertahankan di depan Senat Guru Besar, oleh karena keakurasian dan nilai akademisnya mengantarkan nilai kepercayaan pembacanya.
DENGANKU-[DEskripsi riNGAN buKU]
Isi Buku: Melalui dukungan militer, birokrasi, dan sistem politik yang dirancang rezim Orde Baru, Golkar berhasil membangun kelembagaan politik yang kuat, tercermin dalam jaringan kesisteman dan organisasi yang mencakup seluruh wilayah Indonesia. Diposisikan sebagai kekuatan politik alternatif dari sistem kepartaian yang bersifat sektarian pada awal Orde Baru, Golkar berkembang menjadi mesin politik Orde Baru, yang pada dasarnya menjadikannya bukan sebagai kekuatan politik yang memerintah (the ruling party), melainkan sebagai "partainya pemerintah" (the ruler's party) yang sentralistik, paternalistik, hegemonik, dan tidak demokratis. Karena itu, pada era reformasi, ketika rezim Orde Baru tumbang, banyak orang yang menyuarakan runtuhnya Golkar bersama rezim yang menjadi patron politiknya.
Pada kenyataannya, Golkar tidak karam. Pengibaratan orang terhadapnya sebagai The Sinking Titanic keliru. Kecanggihan strategi dan permainan politik Golkar mampu membawa perubahan mendasar yang menjadikan Golkar tidak hanya tetap survive, tetapi juga selalu akan menjadi tantangan besar bagi para pesaingnya.
Metode kualitatif Akbar dalam disertasinya sudah layak dan telah dipertahankan di depan sidang guru besar. Untuk membantahnya, harus melalui analisis yang kuat pula. Jika pihak Partai Golkar keberatan dengan analisis Akbar, disarankan agar Partai Golkar mengeluarkan analisis tandingan.
Indra J Piliang -- Pengamat politik dan peneliti CSIS